Arsenal Ditahan Imbang 0-0 oleh WBA di Babak Pertama

Arsenal Ditahan Imbang 0-0 oleh WBA di Babak Pertama

Arsenal Ditahan Imbang 0-0 oleh WBA di Babak Pertama

Birmingham – Arsenal berhasil unggul penguasaan bola di babak pertama atas West Bromwich Albion. Namun, tak ada gol yang tercipta di paruh pertama.

Arsenal berhasil menguasai jalannya pertandingan di awal-awal laga saat bertandang ke markas WBA di The Hawthorns, Senin (1/1/2018) dinihari WIB. Namun, tak ada peluang berarti yang diciptakan Meriam London, mereka malah kesulitan mencari celah lawan.

Asyik menekan, Arsenal malah mendapat ancaman dari WBA di menit ketujuh. Jay Rodriguez melepaskan tembakan setelah menerima umpan dari Matthew Phillips, namun bola masih sedikit melambung di atas gawang.

Selang satu menit kemudian WBA kembali membuat barisan pertahanan Meriam London ketar-ketir. Jake Livermore melepas tendangan keras usai menerima bola rebound, namun bola hasil tendangannya berhasil diblok pemain lawan.

Meski mendominasi penguasaan bola, Arsenal belum bisa membuat ujian berarti untuk kiper WBA. Kesempatan yang didapat The Gunners untuk mengancam Ben Foster cuma terlahir dari dua tembakan Alexandre Lacazette, namun bola lebih dulu diblok lawan sebelum mengarah ke kiper.

Foster baru dibuat bekerja di menit ke-28. Kala itu, Arsenal melepaskan tembakan lewat kaki Granit Xhaka. Tapi, upaya itu tak berarti lebih lantaran si kiper bisa mengamankan laju bola dengan mudah.

Selang dua menit kemudian Arsenal kembali memberi ancaman ke gawang WBA. Alex Iwobi melepaskan tembakan dari luar kotak, namun usaha itu masih gagal lantaran bola bisa diamankan dengan mudah oleh Foster.

Manajer Arsenal, Arsenal Arsene Wenger, harus melakukan pergantian pemain di delapan menit jelang turun minum. Ainsley Maitland-Niles masuk menggantikan Sead Kolasinac yang mengalami cedera pada bagian paha.

Sampai peluit akhir babak pertama dibunyikan, skor masih 0-0. Arsenal unggul penguasaan bola sampai 67% lebih, namun tim tuan rumah lebih banyak melepaskan tembakan dengan delapan berbanding tujuh.

Kabar Buruk Cedera Jesus dan De Bruyne Usai City Diimbangi Palace

Kabar Buruk Cedera Jesus dan De Bruyne Usai City Diimbangi Palace

Kabar Buruk Cedera Jesus dan De Bruyne Usai City Diimbangi Palace

London – Manchester City dapat dua kabar buruk sekaligus usai rentetan kemenangannya dihentikan Crystal Palace. Kevin de Bruyne dan Gabriel Jesus dihantam cedera.

Setelah meraih 18 kemenangan beruntun di Premier League, City akhirnya kembali merasakan gagal dapat poin maksimal. Bertamu ke Selhurst Park, Minggu (31/12/2017) malam WIB, City dipaksa bermain imbang tanpa gol, 0-0.

Hasil imbang tersebut belum menggoyahkan posisi The Citizens di puncak klasemen. Tapi kabar buruk untuk City memang bukan pesaing, tapi kondisi para pemainnya.

Gabriel Jesus dan Kevin de Bruyne tak mampu melanjutkan pertandingan hingga selesai karena cedera.

Sang penyerang Brasil terlihat meringis kesakitan saat meninggalkan lapangan dan digantikan Sergio Aguero. Dia diduga mengalami cedera lutut. Sementara De Bruyne mengalami cedera setelah dilanggar Jason Puncheon di periode injury time.

Belum ada kabar lanjutan soal cedera De Bruyne. Untuk Jesus, dia bisa absen satu hingga dua pekan.

“Mungkin satu atau dua bulan,” jawab Josep Guardiola saat ditanya kondisi Jesus, dikutip dari ESPNFC.

“Saya belum yakin soal (kondisi) Kevin,” lanjutnya.

Happy New Year 2018

Happy New Year 2018

Mainkan terus game nya bersama dengan QQPokerAsia selama malam pergantian tahun 2017 ke 2018.

Dapatkan kesempatan untuk mendapatkan hadiah freechip sebesar :
Rp 2.000.000 untuk 1 orang pemenang
Rp 1.000.000 untuk 2 orang pemenang
Rp 500.000 untuk 10 orang pemenang
Rp 10.000 untuk 500 orang pemenang

Event ini berlaku untuk semua member lama ataupun member baru yang akan bergabung akan memiliki peluang yang sama dalam mendapatkan hadiah tambahan freechip.

Romelu Lukaku Cedera, MU Gagal Menang

Romelu Lukaku Cedera, MU Gagal Menang

Manchester – Manchester United kembali gagal meraih poin penuh. Kali ini, The Red Devils ditahan Southampton, 0-0, pada pertandingan Premier League di Stadion Old Trafford, Manchester, Sabtu (30/12/2017) waktu setempat.

Hasil imbang tersebut meneruskan catatan tiga laga terakhir Manchester United tanpa kemenangan. Selain itu, The Red Devils harus turun peringkat ke posisi ketiga klasemen sementara Premier League.
Manchsester United mengumpulkan 44 poin dari 21 pertandingan. Setan Merah harus puas digusur Chelsea yang mengemas 45 poin setelah menang 5-0 atas Stoke City.

Pada laga melawan Southampton, Manchester United harus rela kehilangan striker Romelu Lukaku ketika laga berjalan enam menit. Lukaku mengalami cedera kepala setelah berbenturan dengan bek Southampton, Wesley Hoedt.

Butuh waktu sekitar tujuh menit untuk merawat cedera kepala Lukaku di lapangan. Striker asal Belgia itu ditarik keluar dan digantikan Marcus Rashford pada menit ke-14.

Tanpa Lukaku, serangan Manchester United menjadi tumpul. Rahsford yang biasa berperan sebagai penyerang sayap, kesulitan menembus pertahanan duet bek The Saints, Maya Yoshida dan Hoedt.

Adapun Southampton lebih banyak bermain bertahan. Tim tamu hanya mengandalkan serangan balik untuk membongkar pertahanan Manchester United. Hingga babak pertama berakhir, skor bertahan tanpa gol.

Pada babak kedua, Manchester United semakin gencar melancarkan serangan ke pertahanan Southampton. Namun, beberapa usaha yang diciptakan para pemain tuan rumah kerap gagal karena penyelesaian akhir yang buruk.

Manajer Jose Mourinho mencoba melakukan perubahan komposisi pemain. Henrikh Mkhitaryan ditarik keluar dan digantikan Anthony Martial pada menit ke-65.

Sepuluh menit jelang laga berakhir, Manchester United sebenarnya bisa mencetak gol melalui Paul Pogba. Akan tetapi, gol tersebut dianulir karena Pogba dalam posisi offside saat menerima umpan Nemanja Matic.

Sementara itu, Southampton baru melakukan pergantian pemain memasuki menit ke-80. Secara berturut-turut, Manolo Gabbiadini, Mario Lemina, dan Nathan Redmond menggantikan Shane Long, Dusan Tadic, dan Sofiane Boufal.

Kedua tim sama-sama tidak mampu mencetak gol kemenangan. Hasil tanpa gol bertahan hingga laga berakhir.

Roma Diimbangi Sassuolo di Olimpico

Roma Diimbangi Sassuolo di Olimpico

Roma Diimbangi Sassuolo di Olimpico

Roma – AS Roma gagal meraup poin penuh saat menjamu Sassuolo dalam laga yang diwarnai kontroversi. Unggul lebih dulu, Giallorossi tertahan 1-1.

Menjamu Sassuolo di Olimpico, Sabtu (30/12/2017) malam WIB, Roma unggul duluan lewat Lorenzo Pellegrini di menit ke-31. Tapi pada prosesnya mereka kehilangan kontrol pertandingan dan lebih banyak tertekan.

Upaya gigih Sassuolo membuahkan hasil di menit ke-78 lewat tandukan Simone Missiroli. Roma tersengat kembali dan mencoba bangkit.

Gol Edin Dzeko dianulir lewat pengamatan cermat hakim garis, karena tercipta dari posisi offside. Tapi beberapa saat kemudian gol Alessandro Florenzi dianulir dengan kontroversial.

Florenzi lolos dari jebakan offside dan menaklukkan kiper. Tapi wasit melihat kembali gol itu lewat Video Assistant Referee (VAR) dan melihat ada pelanggaran dari Cengiz Under, karena menghalangi laju bek Sassuolo yang sebenarnya sedang tak menguasai bola.

Skor 1-1 bertahan sampai laga selesai. Roma tertahan di posisi empat dengan nilai 39 dari 18 laga. Sementara Sassuolo di posisi 14 dengan 21 poin dari 19 pertandingan.

Roma mengawali dengan terancam. Upaya Diego Falcinelli melebar, sementara sontekan Matteo Politano mampu diamankan oleh Alisson Becker.

Usaha Roma membangun peluang beberapa kali menemui kebuntuan. Percobaan Radja Nainggolan diblok, demikian halnya dengan sepakan Patrik Schick.

Tapi di menit ke-31, Roma memetik keunggulan. Edin Dzeko menyodorkan bola ke Lorenzo Pellegrini yang dalam posisi bebas di sisi kanan. Pellegrini menuntaskannya dengan sepakan kaki kiri ke arah pojok kiri bawah gawang, tak terjangkau oleh kiper Sassuolo.

Sassuolo kembali mencoba mengancam Roma, kali ini lewat Antonino Ragusa di menit ke-37. Tendangannya masih mudah diantisipasi Alisson. Babak pertama berakhir tanpa gol lain.

Tembakan Nainggolan pada menit ke-51 belum menemui sasaran, melebar ke sisi kiri gawang. Sassuolo merespons lewat Ragusa, yang tendangannya melambung sedikit di atas gawang Roma.

Roma terus meningkatkan intensitas serangan. Sepakan Stephan El Shaarawy meleset ke kanan, upaya dari Perotti bisa dinetralkan Andrea Consigli.

Dzeko mencetak gol pada menit ke-71, tapi dianulir. Dzeko dalam posisi offside saat menerima umpan di sisi kiri di dalam kotak penalti.

Pada menit ke-78, Roma kemasukan. Sassuolo menyerang lewat sisi kiri dan umpan silang Federico Peluso ditanduk Simone Missiroli dari jarak dekat.

Sassuolo kembali mengancam melalui Diego Falcinelli, tapi melebar ke kanan. Sementara upaya balasan Roma dari Nainggolan terhalang.

Roma mencetak gol di menit ke-85, kala Florenzi menaklukkan jebakan offside dan menaklukkan Consigli. Tapi wasit meninjau ulang gol tersebut lewat VAR dan tak mengesahkannya.

Wasit menilai ada pelanggaran yang lebih dulu terjadi, saat Cengiz Under memblok pergerakan bek Sassuolo sehingga memudahkan Florenzi merangsek.

Roma mengurung Sassuolo di sisa waktu pertandingan, tapi tak berhasil mendapatkan gol. Skor 1-1 bertahan sampai laga selesai.

Gattuso: Milan Bisa Saja Menang

Gattuso: Milan Bisa Saja Menang

Gattuso: Milan Bisa Saja Menang

Firenze – AC Milan berimbang 1-1 di markas Fiorentina di laga terakhir 2017. Pelatih Milan Gennaro Gattuso menilai timnya bisa saja memenangi pertandingan, tapi puas dengan hasil seri.

Bertanding di Artemio Franchi, Sabtu (30/12/2017), Milan tampil buruk di babak pertama tapi bisa mengimbangi Fiorentian 0-0. Setelah turun minum, La Viola memecah kebuntuan lewat gol Giovanni Simeone di menit ke-71.

Hanya tiga menit kemudian, Rossoneri menciptakan gol balasan dari Hakan Calhanoglu yang memastikan kedua tim berbagi angka.

Hasil ini menandai berakhirnya rangkaian kekalahan Milan yang diderita dalam dua pertandingan beruntun. Milan sekaligus mengakhiri catatan clean sheet Fiorentina, yang tidak kebobolan dalam empat pertandingan.

“Kami tidak ingin kalah dan tahu bahwa beberapa dari pemain kami tidak dalam bentuk yang bagus,” ungkap Gattuso kepada Mediaset Premium. “Memang benar kami tidak menciptakan banyak peluang di babak pertama, tapi di babak kedua kami bereaksi untuk seri, dan mungkin, bisa saja memenangi pertandingannya.”

“Tim mulai memiliki semangat tidak pernah menyerah, yang mungkin tidak indah untuk disaksikan, tapi kami sekarang bekerja sebagai tim. Tadi memang kesulitan di babak pertama, karena kami tidak menemukan Riccardo Montolivo dan Jack Bonaventura dengan permainan passing kami. Kami bermain terlalu dalam karena kami tidak ingin menderita dalam tekanan. Tapi jangan lupakan Fiorentina tidak kebobolan di hampir 500 menit di Serie A,” sambung Gattuso.

“Tadi memang bukan penampilan yang hebat sekali. Tapi saya gembira dengan bagaimana cara kami menghadapi pertandingan.”

Rookie MotoGP 2018, Morbidelli: Rossi Mengajarkan Segalanya

Rookie MotoGP 2018, Morbidelli: Rossi Mengajarkan Segalanya

Jakarta – Franco Morbidelli, rookie MotoGP 2018, bukan sosok kacang lupa kulit. Kesuksesannya selama beberapa tahun terakhir tak lepas dari sosok Valentino Rossi. Bagi Morbidelli, Rossi adalah seorang guru.

Morbidelli adalah rookie yang aksinya begitu dinanti pada MotoGP 2018. Itu karena ia menyandang status sebagai juara dunia Moto2 2017. Dan itu merupakan gelar juara dunia pembalap 22 tahun tersebut di Grand Prix.
Di balik itu semua, Morbidelli mengakui bahwa Rossi memiliki jasa besar kepadanya. Pertemuan pertama keduanya terjadi di rumah adik angkat Rossi, Luca Marini. Lalu keduanya kembali bertemu di lintasan di Cava.

Suatu hari, Morbidelli mendapatkan tawaran untuk menjadi pembalap yang bernaung di bawah Rossi. Sejak saat itu pula pembalap berusia 38 tahun itu berjanji akan membantu Morbidelli ke MotoGP hingga akhirnya ia masuk VR46 Academy.

“Ada banyak hal, jika saya menulisnya, akan ada daftar panjang. Pada dasarnya, saya telah mempelajari semua hal yang saya ketahui soal balapan dari Valentino dan akademinya. Jadi itu benar-benar daftar yang sangat panjang,” kata Morbidelli, dilansir Speedweek.
Butuh waktu empat tahun bagi Morbidelli untuk menunjukkan kualitasnya hingga akhirnya dipercaya naik ke MotoGP. Setelah finis di peringkat ke-11, ke-10, dan keempat, pembalap berusia 22 tahun itu akhirnya merengkuh gelar juara dunia pada musim 2017.

Dari 18 balapan, pembalap asal Italia mampu merebut 12 podium yang delapan di antaranya adalah kemenangan. Ia mengoleksi 308 poin, unggul 65 poin atas Thomas Luthi, rekan setim yang juga menjadi pesaing terdekat.

Terlepas dari itu semua, Morbidelli mengungkapkan ada beberapa balapan di musim 2017 yang sempat membuatnya frustrasi. “Misano tentu merupakan balapan terberat. Saya bagus sepanjang akhir pekan dan ingin mendapatkan hasil bagus. Dalam balapan, saya agak gugup, dan seperti yang semua kita tahu, saya jatuh setelah tiga putaran,” tegas Morbidelli.

Gattuso: Saya Bukan Pesulap

Gattuso: Saya Bukan Pesulap

Gattuso: Saya Bukan Pesulap

Milan – Gennaro Gattuso memperingatkan AC Milan agar tak terlena kemenangan atas Inter Milan. Gattuso sadar hasil itu tak serta-merta menyelesaikan masalah Milan.

Milan berhasil menyingkirkan Inter di babak perempatfinal Coppa Italia, Kamis (28/12/2017) dini hari WIB. Rossoneri menang 1-0 lewat babak perpanjangan waktu.

Hasil itu menjadi angin segar bagi Milan yang sedang terpuruk di Serie A. Dua kekalahan beruntun yang didapat di dua laga terakhir membuat Milan melorot ke peringkat ke-11.

Tapi Gattuso mengingatkan bahwa satu kemenangan tidak akan mengubah segalanya untuk Milan. Dia menyebut Milan masih punya pekerjaan rumah yang harus dibereskan.

“Saya bukan pesulap,” Gattuso menjawab saat ditanya apakah kemenangan atas Inter akan jadi titik balik Milan seperti dilansir Football Italia.

“Itu adalah laga yang sangat sulit, tapi kami harus menghadapi pertandingan satu per satu. Kami harus terus bekerja dan menunjukkan sikap yang saya lihat dalam periode ini. Kami ingin mengakhiri paruh pertama musim ini dengan lebih baik.”

Milan selanjutnya akan tandang ke markas Fiorentina di lanjutan Serie A, Sabtu (30/12/2017) akhir pekan ini. Meski sedikit kelelahan usai bertarung hingga perpanjangan waktu di Coppa Italia, Milan disebut Gattuso lebih tenang berkat kemenangan atas Inter itu.

“Kami tahu masalah yang kami punya dan yang masih kami miliki. Itu (laga melawan Inter) adalah pertandingan penting dan memberi kami kekuatan,” Gattuso menyatakan.

“Kami melawan Fiorentina yang sedang dalam performa bagus dan kami menghadapinya dalam kondisi kelelahan. Tapi begitulah situasinya, kami tidak banyak bekerja dalam latihan hari ini karena kami habis-habisan di laga itu, tapi kemenangan di laga derby membuat kami bekerja dengan lebih tenang,” dia menambahkan.

Layaknya Tentara, Buffon Selalu Siap Jika Dipanggil Juve dan Timnas

Layaknya Tentara, Buffon Selalu Siap Jika Dipanggil Juve dan Timnas

Layaknya Tentara, Buffon Selalu Siap Jika Dipanggil Juve dan Timnas

Turin – Gianluigi Buffon bakal pensiun musim panas nanti. Tapi layaknya tentara, Buffon selalu siap jika kembali dipanggil Juventus dan tim nasional Italia.

Buffon akan berusia 40 tahun pada 28 Januari nanti. Di usia yang sudah uzur, dia mulai berpikir untuk berhenti sebagai pemain di akhir musim/

Kapten sekaligus kiper Juventus ini tak mau kehadirannya menghalangi laju para pemain muda. Akan tetapi, Buffon tak sepenuhnya menutup peluang untuk terus bermain asalkan Bianconeri dan timnas Italia betul-betul membutuhkan tenaganya.

“Saya merasa seperti seorang tentara untuk melayani tim saya dan negara saya. Mungkin saya akan pensiun, tapi saya akan selalu siap untuk Juventus dan tim nasional,” kata Buffon kepada Der Spiegel.

“Seorang pria berusia 40 tahun wajib memberi ruang kepada pemain yang lebih muda. Saya tahu jika saya terus bermain, maka saya akan menghalangi perkembangan pemain, dan saya tidak menginginkan itu. Tapi jika mereka membutuhkan kiper, mereka bisa menghubungi saya. Saya akan selalu siap, bahkan di usia 80 tahun,” sambungnya.

Buffon gagal membantu Italia ke Piala Dunia 2018 setelah kalah dari Swedia di babak play-off. Kegagalan itu diakuinya akan terus menghantui sepanjang hidup.

“Saya kecewa karena absen di Piala Dunia, saya mungkin akan menyesalinya selama sisa hidup saya, paling tidak karena kami telah merampok kebahagiaan anak-anak dari Piala Dunia,” tegasnya.

Milan – Kemenangan atas Inter Milan menambah keyakinan AC Milan

Milan – Kemenangan atas Inter Milan menambah keyakinan AC Milan

untuk menjuarai Coppa Italia musim ini. Mereka berharap dapat meraih gelar keenam sepanjang sejarah.

AC Milan melangkah ke semifinal setelah mengalahkan rival sekota 1-0 di Stadio San Siro, Kamis (28/12/2017) dini hari WIB.
Selanjutnya I Rossoneri harus melewati Lazio pada babak empat besar yang berlangsung dua leg. AC Milan dijadwalkan menjadi tuan rumah terlebih dahulu pada 31 Januari 2018, sebelum bertamu ke Olimpico pada 28 Februari.

Jika sukses melewati tantangan, mereka harus mengalahkan salah satu di antara Napoli, Atalanta, Torino, atau juara bertahan Juventus untuk mengangkat trofi.
“Kemenangan ini tidak berarti apa-apa karena trofi masih jauh. Kami berharap dapat berjaya di kompetisi ini,” kata gelandang AC Milan, Lucas Biglia, dilansir situs resmi klub.Tidak hanya Coppa Italia, AC Milan juga berambisi memperbaiki posisi di klasemen. Saat ini mereka terdampar di peringkat 11. I Rossoneri berkesempatan jika menaklukkan Fiorentina, Sabtu (30/12/2017).

“Kompetisi masih panjang kami harus memanfaatkannya. Kami harus segera melupakan kemenangan tadi dan fokus ke Fiorentina,” tutur Biglia.
Meski sukses di Serie A, Eropa, dan dunia, rekor AC Milan di Coppa Italia terbilang buruk. mereka hanya lima kali menjadi juara, dicapai pada 1967, 1972, 1973, 1977, dan 2003.

Bersanding bersama Torino dan Napoli pada klasemen pengoleksi titel, ada lima tim yang lebih baik ketimbang I Rossoneri.